Senam Kesegaran Jasmani Bagi Warga Binaan Lapas Kelas II B Gunungsitoli

Bagikan :

GUNUNGSITOLI,WI-Ratusan Warga Binaan didalam Lembaga Permasyarakatan Klas II B Gunungsitoli mengikuti senam kesegaran jasmani berlangsung di lapangan terbuka Lapas setempat Sabtu (01/04/2023).

Menjemur dibawah sinar matahari merupakan rutinitas ratusan warga binaan didalam Lapas Klas II B Gunungsitoli yang sedang menjalani masa hukumannya atas berbagai kasus hukum yang menjerat mereka.

Pembinaan kepribadian ini ditingkatkan melalui senam kesegaran jasmani dengan menganut pola dan gerakan secara teratur agar berdampak positif bagi kesehatan tubuh warga binaan.

“di dalam Lapas Sendiri ada dua bentuk pembinaan yakni pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian, senam dan jenis olahraga serta hiburan tergolong jenis pembinaan kepribadian, hal ini rutin dilaksanakan agar warga binaan dapat mengeluarkan keringat tubuh hingga mereka menjadi sehat.” Ungkap Kepala Lapas Klas II B Gunungsitoli Effendi Yulianto, Bc.IP, S.Sos kepada awak media usai kegiatan Senam.

BACA JUGA  Edy Rahmayadi Salut Dengan Pusdiklat Pertina Sumut

Pada kegiatan senam perdana yang dipandu Wery Fitnees Club pagi tadi terpantau sebanyak dua ratus dua puluh lima orang warga binaan antusias mengikutinya meskipun masih harus beradaptasi dengan irama dan gerakan senam tersebut.
Warga Binaan pun menilai gerakan senam mengandung nilai seni dan aturan kedispilinan sehingga dipandang menjadi pembentukan karakter kepribadian dalam rangka upaya menjauhi perbuatan melawan hukum seperti sanksinya tengah sedang dijalani sekarang ini.

Sementara bagi pihak lingkungan Kementerian Hukum Dan Hak Azasi Manusia Lembaga Permasyarakatan Klas II B Gunungsitoli merencanakan senam kesegaran jasmani menjadi kegiatan rutin mendukung pola lama menjemur di bawah sinar matahari untuk meraih imunitas dan daya tahan tubuh warga binaan yang dimanusiakan itu.

BACA JUGA  Timnas Indonesia Gagal, Kapolda Sumut Tetap Bangga Perjuangannya

Selama Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriyah aktivitas kesehatan yang berhubungan dengan iman terus dipupuk didalam Lapas tersebut, termasuk pembinaan mental spritual dalam nuansa ibadah prioritas ditempuh mempedomani keberagaman agama yang dianut warga binaan.

Demikian juga pembinaan kemandirian meliputi rangkaian pembelajaran dan terapan keterampilan kerajinan yang menghasilkan berbaga produk bernilai ekonomis nantinya menjadi modal warga binaan untuk hidup mandiri tanpa melanggar hukum saat keluar dari lembaga permasyarakatan.

Penulis Berita : Ali Telaumbanua
Editor :red wi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *