Walikota Titip Kapolres dan Kajari Belawan Ikut Mengawasi Pembangunan MIC

Bagikan :

LABUHAN,WI-Setelah menunggu bertahun-tahun, pembangunan fisik Medan Islamic Centre (MIC) di Jalan Rawe, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan yang selama ini sangat didambakan umat Muslim Kota Medan akhirnya dimulai, Senin (22/5). Pembangunan fisik masjid sebagai tanda awal dimulainya pembangunan tempat yang akan dijadikan sebagai pusat peradaban Islam di ibukota Provinsi Sumatera Utara tersebut.

Hal ini terungkap saat Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan Ground Breaking MIC dihadapan unsur Forkopimda Kota Medan, alim ulama dan organisasi Islam. Selain penekanan tombol sirine merupakan, pengeboran tanah yang dilakukan langsung menantu Presiden Joko Widodo ini sebagai simbol dimulainya pembangunan fisik masjid. Tidak hanya sebagai tempat untuk belajar agama Islam, kehadiran MIC juga diharapkan dapat menjadi penopang sebuah wilayah untuk maju dan berkembang.

BACA JUGA  Camat Medan Deli Dampingi Tim Evaluasi Provinsi Sumut dan PKK Kota Medan Dalam Evaluasi Lomba Lingkungan Bersih

Diungkapkan Bobby Nasution, ide pembangunan MIC dicetuskan Wali Kota sebelumnya yakni H Bachtiar Djafar. Setelah itu diteruskan oleh Wali Kota selanjutnya seperti H Abdillah, Rahudman Harahap, Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution. “Alhamdulillah pada saat kepemimpinan saya bersama Wakil Wali Kota Aulia Rachman, pembangunan fisik MIC dimulai,” kata Bobby Nasution.

Diungkapkan Bobby Nasution, perencanaan awal pembangunan MIC akan dilakukan di atas lahan seluas sekitar 48 hektar. Namun sampai tahun 2021, jelasnya, lahan yang bisa dibeli Pemko Medan sekitar 22 hektar. Setelah berkoordinasi dengan Ketua MUI, ketua-ketua organisasi Islam (Alwasliyah, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama), jelasnya, akhirnya diputuskan dilakukan pembangunan MIC karena menunggu terpenuhinya lahan sampai 48 hektar dinilai terlalu lama.

BACA JUGA  Walikota Medan Inginkan Pemilu 2024 ,Rukun Dan Damai Dalam Safari Jumat Di Masjid AL FALAAH

“Kendala paling utama dalam pembangunan itu bukan masalah bangunan fisiknya tetapi pembebasan lahannya. Kita suka, tapi pemilik tanah tidak suka. Sudah ditetapkan harga, tapi belakangan dinaikkan lagi oleh pemiliknya. Setelah kami berdiskusi dengan para alim ulama, bukan masalah luas 48 hektar atau pun 22 hektar, bukan juga masalah bangunan fisiknya tetapi bagaimana pergerakan terorganisirnya setelah MIC selesai dibangun menjadi kekuatan utama bagi agama Islam di Kota Medan ke depannya,” paparnya.

Oleh karenanya Bobby Nasution berharap pembangunan MIC yang dilakukan BUMN ini bisa bagus, begitu juga dengan fisik dan kualitasnya serta sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Terkait itu, orang nomor satu di Pemko Medan ini titip kepada Kapolres Pelabuhan Belawan dan Kajari Belawan agar mengawasi pelaksanaan pembangunan MIC. Sebab, anggaran yang digunakan tidak sedikit yakni Rp.393 miliar lebih.(‘prm’)

BACA JUGA  Camat Medan Deli Kunjungi Rumah Calon Jemaah Haji

(Veri/rmh)

Editor:red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *