LABUHAN,WK-Pemukiman Warga Medan Labuhan seperti di Perumahan BTN,Mega Martubung sekitarnya Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan terendam banjir hampir 1 meter,sabtu(7/9/2024).
Menurut keterangan dari warga setempat, banjir tersebut mulai merendam rumah-rumah penduduk di pemukiman tersebut sejak.jumat(6/9) Pukul 19.00 WIB.
“Mulai Pukul 19:00malam sampai siang ini sudah mulai naik bang,” ujar warga
Akibat banjir tersebut,bnyak warga kesulitan beraktivitas. Perkakas dapur, dan peralatan rumah tangga lainnya juga rusak karena terendam banjir.
Kedalaman banjir di daerah Martubung kata warga bervariasi. Kedalaman rata-rata, mulai dari selutut hinga sepinggang orang dewasa normalnya.
Selain membanjiri rumah,hewan berbisa seperti ular juga masuk kerumah warga,seperti rumah warga bernama juni,rumahnya dimasuki beberapa ekor ular berbisa yang dapat membunuh nyawa.Serta berbagai macam penyakit juga mulai menyerang warga.
Untuk tidur malam ini, juni mengaku sebisa mungkin merancang tempat yang lebih tinggi. Meski memang, kasur mereka sudah terendam sebahagian.
Kebutuhan mendesak menurut juni, saat ini adalah Sembako. Soalnya, dapur dan peralatan masak, bahkan beras juga sempat terendam, sementarabantuan atau tenda pengungsian dari pemerintah belum ada berdiri, terlebih dapur umum.
Menurut warga,banjir tersebut diakibatkan buruknya drainase yang ada di martubung seperti di kelurahan besar,
“Banjir disini bang mau surut sampai 3 hari kadang pun mau lebih,drainase dsini bnyak yang kurang berfungsi,meskipun proyek danau laguna itu dibangun namun tetap saja gak berfungsi,”ujar warga.
Selain itu, faktor lain menurut warga curah hujan yang cukup tinggi di Medan menjadi penyebab utama. Apalagi, drainase tidak mampu menampung volume air.
Informasi dihimpun dari warga, penduduk terdampak sudah berkali-kali menyampaikan aspirasinya kepada Pejabat Pemko Medan. Namun, hingga saat ini masalah banjir tidak teratasi.
Akibat banjir yang menggenangi pemukiman warga, sejumlah kendaraan juga terperosok dan mogok serta aktifitas warga terputus.
(Red)