LABUHAN,WI-Satu minggu lebih banjir masih menggenangi wilayah medan utara seperti di kecamatan medan marelan,Belawan,dan Medan Labuhan,Minggu(15/9/2024)
Hingga sampai pagi ini,banjir masih belum juga tampak surut,bahkan hujan juga terus turun,dimana ribuan rumah penduduk seperti di Kecamatan medan labuhan,kelurahan besar,sei mati,tangkahan,martubung,masih banyak yang terendam banjir
Berbagai macam dampak penyakit juga sudah melanda masyarakat mulai dari gatal gatal,demam bahkan hewan buas juga sudah sering masuk kerumah warga.
Juni,salah satu warga medan labuhan komplek mega martubung asri kelurahan besar menjelaskn dalamnya banjir dirumahnya mencapai 50 cm dan dijalan mencapai satu meter dia juga mengatakan dipenuhi rasa takut untuk tidur
“Ada ular berbisa pak sekitar 2 meter masuk kerumah kami,kayak mana mau tidur pak udah lah banjir gak surut surut,kaki pun gatal gatal,tambah lagi hujan terus,eh malah masuk pulak ular berbisa kerumah kami,”ujarnya
“Anak saya pun mulai sakit pak,barang barang perabotan banyak yang rusak,sepeda motor pun juga mogok,jadi mau ibadah sekolah minggu pun gak bisa anak anakku pak,”keluhnya
Hal yang sama juga dirasakan Warga btn dan sekitarnya di kelurahan besar merasa resah berharap dengan di bangun nya rumah pompa dan danau laguna banjir di BTN ini bisa teratasi,malah semakin parah,karena air dari danau mengalir deras turun ke KOMPLEK BTN dan sekitarnya yang sudah seperti cekungan
Hal tersebut dijelaskan Nelly,mewakili warga btn “dari paret blok 4 juga masuk ke BTN hujan sebentar saja KOMPLEK BTN sudah Seperti Kolam.Semakin lama banjir semakin tinggi,”ujar nelly.
“Kami Warga sangat bermohon kepada pemko medan untuk segera membenahi drainase mereka serta memperbaiki aliran air yang ketika hujan deras dan danau tidak cukup menampung air maka air itu tumpah ke rumah warga BTN dan sekitarnya yang bersebrangan dengan danau,”harapnya
“Kami Warga juga terserang PENYAKIT GATAL GATAL dan HEWAN BUAS pun sudah mulai memasuki RUMAH warga,posko pengungsian,dapur umum dan pos kesehatan juga belum tampak turun dari pemko medan,”katanya.
“Warga BTN yang dominan sudah lanjut usia juga sudah tidak tahan dengan kondisi banjir yang tak kunjung surut,miris melihat komplek BTN dan sekitarnya ini selalu banjir, dan seperti tidaj masuk lagi dalam peta data warga pemko Medan,”ujar Nelly yang juga seorang aktifis perempuan terus menyoroti kineja Pemko Medan
Hal yang sama juga diungkapkan warga Kelurahan Sei Mati Ali akibat tingginya curah hujan yang menguyur wilayah Medan Utara mengakibatkan banjir menggenangi di berbagai daerah seperti kawasan Sei Mati Perumahan TKBM Simpang Kantor Marelan Pekan Labuhan Pekong Simpang Kantor, Cingwan Yong Panah Hijau Kampung Besar dan daerah lainya yang terdampak banjir akibat air hujan untuk itu.
warga juga mengharapkan kepada Pemerintah Kota Medan untuk serius mengatasi persoalan banjir di karnakan air hujan yang melanda kepermukiman warga dan badan Jalan serta drainase yang kurang berfungsi.
Pantauan awak media banjir kali ini sangat memprihatinkan banjir juga melanda kelurahan tangkahan Gerya 3 Jalan Kepiting V, VI, VII, VIII blok DD Griya Martubung IIISemua terendam banjir.
Hal senada juga diungkapkan oleh Perkumpulan PENJARA (Pemuda Nusantara jawa Sumatera) DPC Kota Medan yang dipimpin oleh w sipahutar
“Banjir merupakan salah satu bencana alam yang tak tau kapan akan datang,namun kita semua tau permasalahan dimedan utara ini paling parah adalah banjir,dari dulu keseriusan pemko medan dalam menangani masalah banjir ini kesannya belum terlaksana,”ujar pahutar
“Kita juga sudah lihat dibeberapa titik banjir mulai hari jumat hingga saat ini,minggu(15/9/2024),bahkan di beberapa pemberitaan rekan rekan awak media sudah ramai diberitakan soal banjir,namun sangat disayangkan,pemko medan kesannya tutup mata,”lanjutnya.
“Sudah memasuki 8 hari banjir melanda,namun satu pun tak terlihat posko kesehatan,tenda pengungsian,dapur umum dari pemko medan ,meskipun Boby mencalonkan jadi calon gubernur harusnya sebagai walikota medan beliau peka terhadap kondisi warga nya yang saat ini dilanda musibah banjir,”cetusnya.
“Begitu juga untuk anggota DPRD Medan juga kesannya tampak kurang peduli dan peka terhadap kondisi warganya saat banjir,tak seperti masa pencaleg kan dulu,yang mana kami pantau setiap ada permasalahan seperti banjir, cepat turun kelokasi bahkan memberikan bantuan ke warganya,”cetusnya.
“Kami juga berharap agar kiranya Pemko medan lebih mengevaluasi permasalahan utama dari banjir ini,seperti yang disampaikan oleh masyarakat yakni masalah drainase yang kurang berfungsi dengan baik,”tutupnya.
(Red)