Warga Keluhkan Debu dan Jalan Rusak Dampak Proyek Di Kelurahan Tangkahan dan Besar

Bagikan :

Teks:Debu Debu yang sangat membahyakan pernapasan akibat kurangnya penyiraman air kejalan(fto ist)

LABUHAN,WI-Dalam meningkatkan pembangunan dibidang infrastruktur, pemerintahkota Medan selalu berupaya untuk memperbaiki dan membangun bagunan yang Bermanfaat bagi warga kota Medan misalnya Pembagungan Fisik Medan Islamic Center (MIC) dan Danau Retensi yang dipersiapkan untuk mengatasi banjir yang sangat didambakan warga kota Medan khususnya warga medan utara
salah satu yang menjadi sorotan adalah pembangunan MIC yang menelan biaya anggaran yang digunakan tidak sedikit yakni Rp 393 miliar lebih.

MIC Tidak hanya sebagai tempat untuk belajar agama Islam, kehadiran MIC juga diharapkan dapat menjadi penopang sebuah wilayah untuk maju dan berkembang.

Teks:jalan berlumpur dan sangat licin di khawatirkan dapat menyebabkan laka lantas

Pembangunan Medan Islamic Center dan Retensi Danau Laguna sangat menggembirakan bagi masyarakat Sumatera Utara Terkhusus Masyarakat Kota Medan, tetapi dengan adanya proyek pembangunan tersebut menimbulkan keresahan bagi pengguna jalan dan warga selama proyek berlangsung ditambah dengan Penimbunan yang dilakukan Pihak Belawan Indah (BI) yang direncanakan membangun perumahan tepat di depan MIC, dimana setiap hari truk-truk pengangukut material terlebih Truk penimbunan tampa penutup lalu lalang yang mengakibatkan jalan banyak abu terbawa ban truk proyek apabila hujan akan mengakibatkan jalan licin dan kalau hari panas mengakibatkan debu berterbangan . Sudah banyak keluhan yang disampaikan oleh masyarakat karena banyak debu yang berterbangan di sepanjang jalan pancing,jalan rawe hingga pajak sore tangkahan hal demikian menjadi kekhawatiran masyarakat berakibat rawannya kecelakaan bagi pengendara terutama roda dua

BACA JUGA  Mampukah Calon Pemimpin Baru Kota Medan Memberikan Solusi Terhadap Kemiskinan ?

Dari pantauan awak media pada siang hari tepatnya jumat sore (26/05/2023) dan nampak jelas debu hasil dari pekerjaan proyek ini Bahan material dan alat kerja juga terlihat mengganggu aktivitas pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat. dan Sabtu Pagi (27/05/2023) sepanjang jalan rawe sangat licin akibat hujan yang turun malam hari.

Sebagaimana disampaikan salah seorang warga pengguna jalan yang enggan disebutkan namanya mengeluhkan hal tersebut kepada awak media ini, Pengguna jalan tersebut menuturkan bahwa dirinya sangat terganggu atas debu dan licinnya jalan kalau gerimis datang.

Teks:kondisi jalan yg rusak

“Sangat mengganggu sekali, jika melewati jalan itu, saya harus tutup mulut lagi meski saya sudah memakai masker, dan mata menjadi perih, dan apabila gerimis jalan licin sekali bahkan banyak dijalan kerikil dan bergelombang sehingga susah mencari jalan untuk dilewati belum lagi pajak sudah buka lengkaplah sudah.”ujarnya

BACA JUGA  Helmax Alex Tampubolon SH,MH Mendukung Aulia Rachman Jadi Walikota Medan

“Kami mohon kepada instansi terkait agar didengar keluhan kami ini, supaya kami melewati jalan tersebut tidak dirugikan dengan adanya debu yang mengganggu kesehatan,” keluhnya.

Kemudian juga, diungkapkan Dedi pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut, sebagai pengendara motor mengaku cukup terganggu apalagi setiap hari harus antat jemput anak sekolah.

“Harusnya jalan harus dibersihkan dari sisa sisa ban truk agar bisa mengurangi abu. dan yang paling [parah kalau ada gerimis bisa saja tergelincir. Sebenarnya kita senang banyak pembaguna di daerah kita ini tapi jangan juga sampai membahayakan pengguna jalan dong,” keluhnya menyampaikan kepada awak media ini, Sabtu (27/05/2023) begitu juga Very Tumanggor Ketua PAC PROJAMIN Medan Labuhuan Mengungkapkan “penanggung jawab proyek juga tidak membersihkan sisa tanah di jalan raya. Tanah yang nyangkut di ban mobil truk dibiarkan tercecer sampai puluhan meter. “Pengelolanya hanya meyiram jalan dekat proyek sedangkan di sepanjang jalan Rawe hingga jalan pancing I jalan tidak dibersihkan,” keluhnya.

BACA JUGA  Masyarakat Desa Janji Matogu Kecamatan Lubuk Barumun Turut Meriahkan HUT RI Ke 79 Tahun 2024

Akibat hal ini, maka pengendara yang melintas di jalan tersebut ‘mandi debu’. Bahkan di saat turun hujan, jalan tersebut licin. Sebaliknya, jika musim kemarau, debu berterbangan.

“Kita hanya berharap agar ada pengawasan. Jika sudah melakukan prosedur yang ada, kita sangat mendukung pembangunan di kawasan medan utara,” tutupnya.

Senada disampaikan Siburian Sekretaris LSM TUNGGAL PANALUAN warga yang bermukim di kawasan Proyek merasa terganggu dengan debu yang melekat di jalan. Ia pun sangat berharap agar pengelola proyek memperhatikan kenyamanan para pengendara.

“Aktifitas proyek sudah berlangsung lama, tapi saya tak pernah melihat sisa tanah di sepanjang jalan dibersihkan,” tuturnya.

(Veri,rmh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *