
Berastagi,WI- Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang di pimpin oleh bapak Presiden Joko Widodo sudah menaruhkan genderang perang terhadap Narkoba. Bahkan Kapolri ,Listyo Sigit Prabowo sedang giatnya memutus rantai peredaran Narkoba. Akan tetapi Narkoba juga tidak mudah dihentikan tanpa adanya edukasi yang dapat diterima dan di cerna oleh masyarakat akan bahaya akibat dari Narkoba.
Untuk itulah perlunya Edukasi yang jelas dan langsung kepada masyarakat akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh Narkoba baik secara langsung ataupun tidak langsung. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan angka penyalahgunaan Narkoba di Indonesia Tahun 2022 dari rentang usia 15-64 tahun ada sekitar 4,8 juta penduduk desa dan kota pernah memakai narkoba sepanjang 2022-2023. BNN juga telah mengungkap 768 kasus tindak pidana narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 1.209 orang. Berdasarkan data dari Kominfo juga menjelaskan penggunaan narkoba paling banyak di kalangan anak muda yang sering dikatakan generasi milenial berusia 15-35 tahun dengan persentase 82,4 % berstatus sebagai pemakai sisanya sebagai pengedar dan kurir. Hal ini yang sangat di khawatirkan karena generasi muda merupakan sumber daya manusia (SDM) yang harusnya produktif dan merupakan salah satu aset negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka pencegahan narkoba di Indonesia.
Berdasarkan hal inilah Universitas Quality Berastagi hadir di masyarakat.Tim KKN Universitas Quality Berastagi melaksanakan kegiatan Pendampingan Kepada Masyarakat (PKM) dalam upaya pencegahan narkoba.
Kegiatan pengabdian kali ini dilaksanakan oleh Universitas Quality Berastagi bertempat di Desa Silamosik 2, Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara Dengan Topik ” Edukasi Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Perekonomian Desa Silamosik 2 “, yang dimulai pada tanggal 5 Agustus 2023.
Ketua Tim Dosen yakni bapak Frans Antoni Sihite, S.Pd., M.M yang diikuti mahasiswa/i yang bernama Siska Moreta, Sriyanwarisa Br Ginting dan juga Hagai Bastanta Karo Sekali.
Adapun Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) dengan metode turun langsung ke lokasi dengan melibatkan langsung mahasiswa serta aparatur Desa dan juga masyarakat Desa yang ada di Desa Silamosik 2 ini. Dalam Acara Pengabdian ini turut juga di hadirkan pembicara dari Kasat Narkoba Kabupaten Toba AKP.YBM.Sibagariang,SH,MH, Sekretaris Camat Jueliman Silitonga,Kabid Narkoba Ipda Zulkifli, Kepala Desa Silamosik 2 Rommoel Tua Sitorus dan 45 orang masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian ini menggunakan metode Edukasi,yaitu dengan melakukan Edukasi tentang jenis dan bahaya Narkoba di Desa Silamosik 2 yang dipaparkan oleh Kasat Narkoba Kabupaten
Toba, AKP. YBM.Sibagariang dan Kabid Narkoba Ipda Zulkifli.
“Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian yang kami lakukan dari Universitas Quality Berastagi bersama para mahasiswa kami dan juga bapak Kepolisian serta aparatur Desa ini merupakan bentuk kasih dan peduli kami kepada masyarakat yang kita cintai ini,”ucap Frans Antoni Sihite S.Pd, M.M kepada jurnalis Warta Investigasi.com.
‘Harapan kami dalam Pengabdian ini,agar masyarakat mendapatkan edukasi dan meningkatnya ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang Narkotika hingga nantinya mampu melakukan inovasi dalam penanganan dan pemberantasan penyalahgunaan Narkoba di Desa Silamosik 2 Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba ini dan juga nantinya berdampak positip kepada perekonomian masyarakat,” tambah Frans.
Acara kegiatan ini berlangsung lancar dan antusias yang terlihat dengan sambutan yang baik masyarakat kepada para mahasiswa dan diikuti oleh 45 masyarakat setempat.
(RMH-red)