LABUHAN,WI-Para pekerja yang sehari harinya sebelumnya bekerja di pergudangan dan perbengkelan jalan Pancing 1 Martubung membentangkan spanduk sebagai bentuk protes mereka terhadap larangan aktifitas gudang dan bengkel.
Pasalnya mereka sangat sulit untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari harinya.
Dengan adanya pelarangan aktifitas pergudangan yang ada di jalan Pancing 1 dari sekelompok masyarakat, hal ini menuai pro dan kontra ditengah tengah masyarakat serta pekerja yang bertempat tinggal disekitar jalan Pancing 1.
Bukan hanya para pekerja, bahkan para pelaku usaha UMKM, penjual makanan dan lain juga sangat merasa resah, sebab sangat turun drastis omzet penjualannya, bahkan ada juga yang terpaksa tutup seperti yang disampaikan beberapa narasumber kepada awak media ini, Kamis (02/11/2023)
“Kami udah 3 tahun ini kesulitan menafkahi keluarga kami bang, karena kami tidak bisa lagi bekerja sebab tempat gudang kami bekerja tidak bisa beraktifitas akibat ditutup oleh sekelompok masyarakat, “ujar beberapa narasumber yang bekerja di gudang.
“Kami sehari hari ada yang bekerja sebagai cleaning service, mekanik bengkel, bongkar muat mau kemana mengadukan nasib kami, apa mau sekelompok masyarakat itu memenuhi kebutuhan kami, “lanjut mereka lagi.
“Pemerintah juga apa mau menanggung kebutuhan keluarga kami..?, tolonglah dengarkan keluhan kami juga yang terdampak dari ditutupnya tempat kami mencari nafkah, “lanjutnya kesal.
“Kami juga warga Indonesia yang juga tinggal di sekitar martubung ini, dimana Pancasila sila kelima, tentang keadilan itu, kami minta pemerintah juga harus adil lah, kami juga butuh keadilan di negeri ini, “tegas warga yang terdampak dari tidak bolehnya beroperasi gudang dan bengkel oleh sekelompok orang.
Hasil pantauan awak media di lapangan bahkan ada pengusaha yang akan menyewakan bahkan menjual gudangnya (RMH-Red)
